Eposdigi.com – Hari Pangan Sedunia tahun 2023 rasanya menjadi sesuatu yang istimewa. Ada dua hal yang membuatnya istimewa bagi saya. Pertama; merayakan Hari Pangan Sedunia tahun 2023 di Bulan Oktober, ketika kemarau panjang.
Alasan Kedua adalah temanya. Kata “Leave No One Behind” yang menjadi tema Hari Pangan Sedunia tahun lalu kini dipilih lagi menjadi tema HPS tahun ini. Apalagi ketika AIR menjadi titik fokus perayaan Hari Pangan Sedunia (HPS) tahun 2023.
“Water is Life, Water is Food, Leave No One Behind” yang menjadi tema Hari Pangan Sedunia tahun ini, bagi saya pribadi, sepertinya adalah tantangan yang maha berat. Semakin berat rasanya jika melihat di laman fao.org, dimana Badan Pangan dan Pertanian Dunia menampilkan fakta-fakta yang “mengganggu” saya.
Mulai dari bencana banjir yang meningkat 134 % sejak tahun 2000, sementara kekeringan dalam jumlah dan durasi, meningkat sebesar 29%. Lahan basah, yang disebut sebagai ekosistem paling beragam, menghilang tiga kali lebih cepat dari pada hutan. Disebutkan juga bahwa 85% lahan basa ini hilang permanen dalam 300 tahun terakhir.
Baca Juga:
Laman ini menyebutkan juga bahwa lebih dari 600 juta penduduk bumi menggantungkan hidupnya pada air untuk lahan pangan. 95 % makanan kita diproduksi di darat, dan tidak mungkin bisa diproduksi tanpa air dan tanah.
Dalam kurun waktu tahun 2001 hingga 2018, 74% bencana yang terjadi di dunia berkaitan dengan air. Lebih dari 2,4 milyar orang hidup di negara-negara yang kekurangan air, 10 % diantaranya pada level kritis. Pada saat yang sama lebih dari 80 % air limbah dibuang tanpa proses pengolahan yang memadai sehingga mencemari lingkungan.
Dan diprediksi, pada tahun 2050 jumlah permintaan air global untuk pertanian meningkat sebesar 35%. Saat ini pertanian global menghabiskan 72 % air tawar global, 16 % untuk industry, sementara 12 % sisanya untuk rumah tangga dan jasa.
Sayangnya, ada juga fakta yang disebutkan oleh fao.org bahwa ada 1 milyar ton makanan di seluruh dunia, yang setara dengan 17 % persediaan makanan global, dibuang begitu saja di seluruh dunia. Bukan hanya makanannya secara langsung, ini juga berarti kita membuang begitu saja air yang digunakan untuk menghasilkan 1 milyar ton makanan itu.
Baca Juga:
Fakta-fakta ini menunjukan bahwa air adalah vital. Life dan Food, benar-benar menegaskan vitalitas itu. Karena itu kita semua diharapkan untuk “ tidak boleh membiarkan siapapun kekurangan air di dalam kehidupannya – Leave No One Behind”.
Karena itu sebagai masing-masing pribadi, hal-hal kecil dan sederhana apa yang bisa kita lakukan, minimal sebagai pribadi yang merayakan Hari Pangan Sedunia tahun 2023 dengan tema “Water is Life, Water is Food, Leave No One Behind”.
Jamak kita temui di banyak kesempatan orang atau bahkan kita sendiri masih tidak menghabiskan air minum yang dikemas dalam gelas-gelas kecil. Tantangan besarnya adalah bahwa hal kecil dan sederhana ini merupakan perilaku yang secara langsung membuang air yang adalah makanan.
Padahal air yang dikemas ke dalam 1 gelas kemasan itu, hanyalah sebagian kecil dari air baku yang diolah oleh mesin-mesin produksi sebelum dikemas. Jika tidak dihabiskan, kita telah membuang berliter-liter air baku industri.
Baca Juga:
Paus Fransiskus pada beberapa waktu lalu dengan sangat tegas mengungkapkan bahwa membuang makanan itu menjadikan kita pencuri. Yang mencuri dari mereka yang kekurangan makanan dan air.
Dengan menghabiskan air minum dalam kemasan-kemasan, seberapapun ukurannya, satu perbuatan kecil dan sederhana ini, menunjukan adab kita sebagai bagian dari umat manusia yang tidak meninggalkan siapapun dalam keadaan kurang makanan dan air.
Foto dari kompasiana.com
Leave a Reply