Kamis Putih; Pemenuhan Martabat Manusia

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Di Batam Kepulauan Riau, Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus dipolisikan oleh seorang pejabat negara.  Romo Chrisanctus yang juga Ketua Komisi Perdamaian Pastoral Migran dan Perantauan (KPPMP) Keuskupan Pangkalpinang, dipolisikan setelah dia menyurati 12 instansi pemerintah terkait dugaan tindak pidana perdagangan orang di wilayah keuskupannya.

Kasus yang menimpa Romo Paschalis ini mendapat respon dari negara. Menko Polhukam Mahfud MD sengaja ke Batam untuk memberikan dukungan kepada perjuangan untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang.

“Saya berterima kasih atas kunjungan pak Mahfud MD. Kunjungan ini adalah bentuk hadirnya negara dalam mendukung aktivitas kemanusiaan. Langkah-langkah dan upaya untuk memerangi perdagangan orang,” kata Romo Paschalis, seperti dilansir Tribunnews Batam (05/04/2023).

Mahfud MD dalam kunjungannya itu, didampingi oleh Romo Paschalis, di hadapan para awak media menegaskan kembali komitmen negara untuk memberantas tindak pidana perdagangan orang.

Mahfud mengatakan bahwa TPPO adalah tindakan pidana yang sangat keji untuk kemanusiaan.

“Yang jelas ini sangat membahayakan dan melibatkan uang banyak, uang gede, tapi mengancam kemanusiaan, bukan jiwa saja, tapi kemanusiaan,” kata Mahfud.

Baca Juga:

Meningkatnya Kasus Kematian Buruh Migran: Publik NTT Menunggu Langkah Konkrit Gubernur dan DPRD NTT

Hari ini, di salah satu grup WhatsApp yang kami ikuti, salah seorang anggota grup membagi potongan koran sebuah berita. Judulnya “Pekerja Migran Diduga Sengaja Ditenggelamkan”

Berita tersebut menjelaskan bahwa dugaan kesengajaan tersebut semata-mata untuk mengelabui aparat terkait yang mencoba menggagalkan dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Terkait berita tersebut, dalam keterangannya, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengaku menduga bahwa penenggelaman kapal tersebut adalah salah satu cara para pelaku kejahatan TPPO untuk mengelabui dan menyibukan aparat terkait agar mereka dapat melarikan diri dengan mudah.

Hari ini, di salah satu grup WhatssApp yang kami ikuti, salah seorang anggota grup membagi potongan koran sebuah berita. Judulnya “Pekerja Migran Diduga Sengaja Ditenggelamkan”, mendapat tanggapan ramai dari peserta gruop.

Berita tersebut menjelaskan bahwa dugaan kesengajaan tersebut semata-mata untuk mengelabui aparat terkait yang mencoba menggagalkan dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Baca Juga:

Multi Efek Kultur Merantau dalam Perspektif Gelekat (Penutup)

Terkait berita tersebut, dalam keterangannya, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengaku menduga bahwa penenggelaman kapal tersebut adalah salah satu cara para pelaku kejahatan TPPO untuk mengelabui dan menyibukan aparat terkait agar mereka dapat melarikan diri dengan mudah.

Hari ini, di salah satu grup WhatsApp yang kami ikuti, salah seorang anggota grup membagi potongan koran sebuah berita. Judulnya “Pekerja Migran Diduga Sengaja Ditenggelamkan”, mendapat tanggapan ramai dari peserta group.

Salah satu tanggapan yang menarik bagi saya adalah “Tarif perkepala mahal Ama. Bisnis Menggiurkan” 

Saya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Menko Polhukam, bahwa tindak pidana perdagangan orang adalah kejahatan yang sangat keji bagi kemanusiaan.

Semangat Kamis Putih yang dirayakan oleh umat Katolik sedunia hari ini, bukan hanya sebuah ritual keagamaan eksklusif gereja Katolik.

Kamis Putih adalah sebuah pesan Kasih universal, yang melampaui ideologi, agama dan sekat-sekat ruang dan waktu.

Secara imani, barangkali umat Katolik meyakini bahwa Kamis Putih adalah sebuah peristiwa besar dimana  Allah sendiri, yang ada dalam pribadi putra-Nya, mau menyapa secara khusus umat manusia.

Baca Juga:

Belasan Tahun Bekerja Di PT. Minamas Plantation Ketapang Ratusan Buruh Sawit Asal NTT Masih Berstatus PKWT

Melalui Perantaraan Sang Putra, Allah sendiri hadir agar manusia mengalami pengalaman-pengalaman dikasihi secara istimewah oleh Allah sendiri.

Pengalaman dikasihi secara luar biasa ini yang kemudian menjadi pesan universal bagi kita semua bahwasanya martabat Manusia harus dihormati setinggi-tingginya. 

Peristiwa pembasuhan kaki dalam Kamis Putih adalah tanda sekaligus sarana yang memberi pesan universal bahwa bumi ini akan lebih layak dihuni ketika semua umat manusia memandang martabat manusia sebagai yang bernilai tinggi.

Ketika martabat manusia mendapat tempat spesial dalam hati maka tindak pidana perdagangan orang hanya akan menjadi sebuah istilah yang segera punah dari kehidupan kita. 

Foto dari batam.tribunnews.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of