Eposdigi.com – Para leluhur kita, melalui berbagai macam kisah yang tersebar di seantero negeri, menjadikan nama Nusantara, harum mendunia. Begitu pula dengan Laskaru. Laskar Krukut Luhur (Laskaru) lahir dari kearifan budaya.
“Laskaru merupakan organisasi yang bergerakan dalam lingkungan hidup, kedaulatan pangan dan air,” ulas Rudi Susanto Ketua Laskaru (Laskar Krukut Luhur) membuka percakapan kepada awak media dari perwakilan ASWAPI (Asosiasi Suara Wartawan Independen Peduli Indonesia) & FWJI (Forum Wartawan Jaya Indonesia).
“Dari awal berdirinya Laskaru, budaya benar – benar merupakan pondasi utama yang menjadi bagian yang tak bisa terpisahkan,” tegas Rudi.
Dasar inilah yang menguatkan Laskaru sehingga, mampu bertahan dan terus berkarya / berusaha sampai saat ini. Inipulalah yang mengantar Laskaru ikut serta dalam pembangunan Indonesia khususnya wilayah Jakarta Selatan.
Baca Juga:
Kolaborasi Sinergis Ripin Beriman, Awak Media dan Berdata Beriman, Ubah Sampah Jadi Duit
Laskar Krukut Luhur atau Laskaru berkontribusi di segala bidang dan aspek untuk pelestarian ekosistem, lingkungan dan alam. Tepatnya yang ada di sekitar Kali Krukut.
Rudi menjelaskan bahwa Laskaru tidak sendirian, cikal bakal lahirnya Laskaru dimulai dari Sangga Buana – kali Pesanggrahan melalui support dan bimbingan Haji Choiruddin yang biasa dipanggil Babe Idin, seorang tokoh lingkungan hidup nasional.
“Babe Idin merupakan inspirasi dan guru besar untuk Laskaru dari dulu hingga kini dan takkan tergantikan,” sambung Rudi.
Laskaru terus berkarya, berinovasi dan akan terus membangun harmoni dalam sinergi kolaborasi melalui silaturahmi yang utuh dengan semua lapisan masyarakat mulai organisasi kemasyarakatan, pemerintah, para akademisi, para pengusaha dan media.

Pertemuan pada hari Minggu (12/02/2023) baru-baru ini, menjadi bukti yang kesekian kalinya untuk Laskaru dan Sangga Buana menginisasi pertemuan silaturahmi pentahelix, dimana pertemuan dilakukan di hutan kota Sangga Buana – Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
“Pertemuan tersebut, diawali sehari sebelumnya dimana Laskaru merangkul dan bekerjasama pengolahan daur ulang sampah bersama ripinberiman.id,” tambah Rudi Susanto.
Alhamdulillah pada pertemuan pentahelix pada hari Minggu kemarin telah hadir Prof. Kamaludin perwakilan dari Kementerian Pendidikan, (Dyah) Martini Mohamad Paham – Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif bersama staff.
Baca Juga:
Hadir pula Dr. Rida Hesti RM dan rekan perwakilan dari akademisi / dunia pendidikan, Babe Idin , Ario Salaka dan team mewakili Sangga Buana, Muhammad Lutfi dan Ajie Wiguna mewakili begawe.id serta ripinberiman.id.
Tak ketinggalan Fasran Viqki Ketua Buana Cendikia Nusantara dan rekan, Ade Gunawan dan Rekan dari Komunitas Wartawan Bank Sampah Indonesia Beriman dan APAGKP (Asosiasi Pengusaha Penggiat Gerakan Kopi Persahabatan), serta Rudi Susanto, M. Rezza Shidqi dan team mewakili Laskaru.

Pertemuan Silaturahmi Sinergis Pentahelix ini dimoderatori langsung oleh Babe Idin dan M. Rezza Shidqi – Panglima Laskaru.
Pertemuan membahas banyak hal mulai dari dongeng leluhur tanah Nusantara sebagai warisan tak benda dan budaya dari kearifan lokal, pariwisata dan ekonomi kreatif, literasi dunia pendidikan, lingkungan hidup dan pengelolaan – daur ulang sampah serta pertanian khususnya pembudidayaan pohon kopi di Bantaran Kali Pesanggrahan dan lainnya.
Panglima Laskaru menyimpulkan dan mendorong perlu adanya sebuah badan tersendiri yang mengurus lingkungan khususnya persampahan secara nasional dan mendorong juga terbangunnya integrasi sistem ekosistem lingkungan hidup menjadi bagian dari pariwisata ekonomi kreatif yang baik.
Baca Juga:
PAK DALANG Prabumulih: Sulap Sampah jadi Produk Inovatif dari Indonesia untuk Dunia
Dalam pertemuan ini semuanya sangat terbuka, interaktif dan komunikatif, dimana setiap perwakilan mendapatkan kesempatan menyampaikan usulan dan unek -uneknya.
Kesimpulan Inti dari semua usulan adalah meminta agar ada peningkatan dari sisi peran aktif pemerintah, tidak hanya retorika simbolik saja tapi harus dijadikan program kerja yang berkelanjutan tidak terputus hanya karena pergantian pejabat dalam pemerintahan dan politik.
Budaya Leluhur dan kearifan lokal harus terus diangkat dan dilestarikan, persoalan pendidikan, lingkungan dan penanganan pengelolaan sampah harus terintegrasi, tuntas dan jangan setengah hati untuk terus teraplikasikan nyata, sustanable dan terdokumentasi dengan baik serta harus didukung dengan teknologi – teknologi yang baik dan terbarukan.

“Dan syukur alhamdulillah Saya Mewakili Kelompok Aktifis Lingkungan Bank Sampah ripinberiman.id dan semua rekan – rekan yang hadir merasa senang atas adanya pertemuan silaturahmi sinergi kolaborasi pentahelix ini dan mengusulkan agar pertemuan – pertemuan seperti untuk dapat dilakukan secara rutin,” ungkap Muhammad Lutfi.
Pertemuan diakhiri dengan doa bersama, ramah tamah, makan siang dan berkeliling melihat budidaya kebun kopi dan pengolahan sampah Sangga Buana Kali Pesanggrahan, jadi kata penutup Muhammad Lutfi dan Rudi Susanto.
Leave a Reply