Eposdigi.com- Suporter, adalah sebuah kata yang berarti seseorang yang memberi dukungan, sokongan, dan sebagainya (KBBI). Awal mulanya, suporter menyebar luas karena olahraga sepak bola sejak zaman dahulu.
Kemudian, olahraga lain mulai bermunculan dan tentunya memiliki suporternya masing-masing. Suara teriakan dan semangat jiwa raga suporter dapat terdengar di dalam suatu pertandingan olahraga secara langsung “Woiiiiii, Gollll!, Yahhhh, Yesssss, Eaaaaaa, dsb.”
Peran seorang suporter dalam suatu pertandingan sangatlah penting. Tanpa adanya suporter di dalam suatu pertandingan, suasana yang berlangsung akan membosankan dan pasif.
Suporter akan membakar api semangat para pemain dengan teriakan dan dukungannya di dalam arena. Dukungan seperti ini juga berpengaruh pada mentalitas para pemain yang bertanding.
Aliansi Suporter Kanisius atau biasa disebut sebagai Alaska, merupakan kelompok suporter yang beranggotakan para siswa Kolese Kanisius yang dibentuk dengan tujuan untuk mendukung tim Kolese Kanisius yang sedang bertanding dalam berbagai cabang olahraga.
Contohnya seperti basket, voli, bulu tangkis, futsal, sepakbola, dan sebagainya. Cabang olahraga basket adalah cabang yang sangat dikenal.
Melalui wawancara yang dilakukan dengan Daanish Micah Arianto, Erasmus Alvaro Wirasasmita, dan Francesco Gabriel Nesto Pedrossi Pareira, dapat dikatakan bahwa beberapa Kanisian mengenal Alaska melalui informasi dari temannya tentang pertandingan basket di Developmental Basketball league (DBL). Hal tersebut yang menyebabkan mereka tertarik untuk bergabung di dalam bagian Alaska
Mereka merasa senang dan bangga karena memiliki tim suporter Kolese Kanisius yang solid dalam menjalani tugasnya. Contohnya seperti rela meninggalkan pelajaran ataupun tugas demi menyaksikan pertandingan tim Kolese Kanisius dan ikut berpartisipasi dengan mengeluarkan teriakan-teriakan serta dukungan semangat. Oleh karena itu, Alvo dan Micah menggunakan kesempatan di dalam CC CUP untuk ikut bagian di dalam Alaska.
Tentunya di dalam kelompok suporter Alaska, terdapat seorang pemimpin yang bertugas untuk mengatur berjalannya dukungan dengan lancar, tertib, dan sesuai. Pemimpin tersebut sering disebut sebagai capo.
Contohnya adalah Nesto sebagai capo, dialah yang mengatur iringan lagu-lagu Alaska, mengatur barisan, dan sebagainya. Menjadi capo tidaklah mudah, karena harus hafal tentang lagu-lagu Alaska dan mengenal tradisinya
Alat-alat yang digunakan untuk mendukung keberlangsungan Alaska adalah bendera aliansi, drum bass, drum snare, dan biasanya memakai kostum berwarna hitam untuk melambangkan logo Alaska itu sendiri, ucap Nesto.
Tradisi suporter seperti Alaska merupakan hal yang baik untuk perkembangan sekolah. “Menurut gw sih baik, karena Alaska mengembangkan perasaan bangga yang ada terhadap sekolah sendiri.”
Ucap Micah. Tetapi menurut Alvo, dia berkata bahwa memang sudah baik, tetapi tidak sampai berlebihan seperti contohnya pada CC CUP kejadian anak kelas 7 yang melempar botol ke arah tim lawan usai bertanding.
Nilai yang didapatkan dari Alaska seperti semangat, dalam mendukung tim Kolese Kanisius, tentunya membutuhkan semangat lebih dan energik.
Menurut Alvo, solidaritas, awalnya dia tidak mau mengikuti Alaska, tetapi karena semua teman-temannya ikut dan saling bersolidaritas, dia juga mengikutinya. Menurut Micah, kerja sama. “Harus kooperatif antara drummer, capo, dan suporternya agar berjalan dengan lancar.”
Penulis adalah siswa kelas 9 SMP Kanisius Jakarta
Leave a Reply