Eposdigi.com- Dari ujung perbatasan desa, terdengar heboh suara komentator yang turut andil dalam memeriahkan permainan bola kaki yang diadakan di Desa Watoone.
Dengan jarak beberapa rumah dari perbatasan desa, juga terlihat sekumpulan bapak-bapak maupun ibu-ibu yang ramai memainkan permainan tradisional bernama “KESO”.
Hampir setiap sore, tepat di depan rumah Alm. Ama Beda Dahin Lamahoda, bapak-bapak dan ibu-ibu mulai membagikan kegembiraannya dalam permainan “KESO”.
Biasa, belota, kenikine, beludene, itu adalah rangkaian proses yang harus dilalui jika ingin memenangkan permainan bernama keso.
Permainan “KESO” terbagi dalam dua kelompok. Maksimal kelompok terdiri dari 7 orang. 7 orang inilah yang bertugas untuk membidik dan menumbangkan “PADU”.
Keso yang digunakan untuk membidik disebut dengan “ESA” sedangkan keso yang akan dibidik disebut dengan “PADU”.
ESA atau keso yang digunakan untuk membidik biasanya berukuran sedikit lebih besar dari pada padu atau keso yang dibidik.
Atau dengan kata lain, padu biasanya berukuran lebih kecil dari pada “ESA”. ESA berjumlah 7 begitupun dengan PADU.
Tidak dengan melempar atau menendang, akan tetapi cukup menggerakan bagian samping dari jempol kaki. Ini terdengar mudah, akan tetapi cukup sulit dilakukan bagi para pemula.
Dari jarak kurang lebih 5 meter, masing-masing anggota kelompok yang terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu mulai membidik keso-keso yang ada di depannya.
Tahap pertama, setiap kelompok harus membidik dan menumbangkan PADU yang disusun dengan sebutan “BIASA” sebanyak 10 kali.
Ketika masing-masing anggota kelompok mampu membidik salah satu “PADU”, maka ESA yang digunakan akan dikembalikan pada anggota kelompok.
ESA yang dikembalikan ini yang kemudian digunakan lagi untuk membidik sasaran atau PADU yang ada di depannya.
Akan tetapi, jika masing-masing anggota kelompok tidak mengenai satupun “PADU”, maka permainan akan beralih ke kelompok lainnya.
Tahap kedua, anggota kelompok harus membidik dan menumbangkan 3 tingkatan susunan PADU yang disebut dengan “BELOTA”.
Masing-masing anggota kelompok harus membidik dan menumbangkan sebanyak 3 kali padu yang disusun bertingkat tersebut. Setelah itu, kelompok boleh lanjut ke tahap 3 dalam permainan.
Tahap ketiga, anggota kelompok harus membidik dan menumbangkan 7 PADU yang disusun dengan sebutan “KENIKINE”.
Padu-padu akan disusun dengan posisi miring. Setelah menumbangkan setiap “PADU” kelompok boleh melanjutkan ke tahap berikutnya.
Tahap keempat, anggota kelompok harus menumbangkan 7 PADU yang disusun dengan sebutan “BLUDENE”. Setelah menumbangkan 7 PADU tersebut, maka kelompok harus menumbangkan satu lagi PADU.
Bidikan terakhir ini adalah tanda kelompok telah memenangkan permainan “KESO”. Jika ingin melanjutkan permainan, maka padu-padu akan disusun kembali sesuai dengan urutan pada setiap tahapnya. “BIASA, dan seterusnya sampai tahap terakhir yang disebut dengan “BELUDENE”.
Bagi siapa saja yang tertarik mempelajari permainan ini, silahkan datang di Desa Watoone, Kec. Witihama, Kab. Flores Timur, tepat di depan rumah Alm. Ama Beda Dahin Lamahoda.
Leave a Reply