Eposdigi.com – Nama lengkapnya, Mansetus Kalimantan Balawala (47 tahun). Ia biasa disapa oleh para sahabat dan kenalannya Mansetus. Ia kini sebagai Kordinator Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) Larantuka. Karyanya di bidang kesehatan menyediakan jasa layanan motor dan mobil ambulans, menolong ibu yang melahirkan. Tujuannya menyelamatkan nyawa ibu dan ‘buah hatinya’.
Mansetus mengisahkan tahun 1980 an wabah diare menyerang Desa Tagawiti, Kecamatan Ile Ape, Flores Timur (kini wilayah Kab. Lembata, Nusa Tenggara Timur – NTT). Untuk mengatasi wabah di tanah kelahirannya itu warga memilih pasrah, menggunakan obat tradisional dan tidak terbiasa menggunakan jasa layanan kesehatan seperti unit pelayanan kesehatan masyarakat.
Selain jarak sangat jauh dengan pemukiman warga, yakni sekitar 15 km, sulitnya sarana jalan serta minimnya alat transportasi kala itu menyebabkan warga menggunakan obat tradisonal untuk mengatasi diare. Akibat lambannya penanganan tak jarang warga setempat meregang nyawa karena faktor jauhnya tempat pelayanan kesehatan tersebut.
Kisah pilu tahun 1980-an itu begitu melekat dalam hati Mansetus. Prahara itu menggugah nuraninya menjadi pekerja sekaligus Kordinator YKS, beralamat di Kelurahan Sarotari Tengah, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu. Kiprahnya di lembaga ini untuk ikut membantu masyarakat yang mengalami kesulitan pelayanan kesehatan.
Di kantor YKS, saban hari Mansetus menjalankan Program Ambulans Motor untuk mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah pedesaan. Caranya dengan memfasilitas para petugas kesehatan berupa sepeda motor untuk menjangkau warga yang kesulitan mengakses layanan kesehatan karena minimnya sarana transportasi .
“Program andalan YKS adalah ambulans motor yang membawa para tenaga medis untuk menolong warga yang mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan terutama dalam kasus-kasus emergensi seperti ibu melahirkan,’’ jelas Mansetus saat ditemui di Larantuka, belum lama ini.

Dijelaskan, kehadiran Program Ambulans Motor di wilayah Flores Timur yakni memudahkan para petugas kesehatan dalam melakukan sweeping kasus kesehatan, respon terhadap panggilan pasien lebih cepat, kemudahan akses masyarakat pedesaan dalam mendapat pelayanan kesehatan, cakupan pelayanan kesehatan meningkat, lebih banyak sarana sanitasi yang dimonitor kemudian mudah melakukan home visit dan sebagainya.
“Program ambulans motor bertujuan mendekatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, terutama ibu yang melahirkan. Kami menyediakan sarana transportasi motor dan mobil ambulans, mengantar tenaga kesehatan untuk secara cepat dan tepat membantu mereka. Dengan upaya sederhana ini dapat menolong para ibu yang melahirkan anak dengan selamat,’’ jelas Mansetus.
Baca Juga: Benarkah Banyak Anak Menjadi Penyebab Tingginya Angka Kemiskinan dan Stunting di NTT?
Flores Timur adalah salah satu wilayah kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT). Wilayah ini memiliki tiga wilayah daratan utama masing-masing Flores bagian timur, pulau Adonara dan Solor. Sejak berdirinya YKS 2002, lembaga ini memiliki 32 unit sepeda motor, 3 unit mobil ambulans untuk pelayanan kesehatan di wilayah pedesaan.
Dari jumlah tersebut 17 unit sepeda motor karena telah “dimakan usia” dilelang kepada masyarakat umum kemudian hasil lelang digunakan untuk membiayai program YKS.
Tentang kondisi wilayah Flores Timur berpusat di Larantuka itu umumnya terdiri dari pegunungan, bukit, wilayah pantai yang membatasi antara satu wilayah dengan lainnya sehingga pilihan YKS dengan konsentrasi armada motor dan ambulans sangat berguna bagi warga setempat. Kondisi demografi yang menantang ini tidak menyurutkan niat Mansetus bahkan menjadi lecutan semangat demi kebaikan dan keselamatan ibu dan anaknya.
Kendati program YKS menghadapi berbagai kendala biaya operasional, ternyata apa yang telah dilakukan Mansetus telah mengetuk “pintu hati” banyak pihak untuk ikut membantu, melanjutkan program unggulan itu sampai dengan saat ini.
Ia menceritakan awalnya program Ambulans Motor didukung oleh Simon Milward. Sosok ini adalah seorang penggemar sepeda motor dan pekerja sosial yang mendedikasikan hidupnya untuk membantu lembaga – lembaga sosial. Dalam perjalanan Simon Milwad meninggal dunia akibat kecelakaan motor di Mali ( Afrika) tahun 2005, ketika sedang dalam perjalanan mencari dan mengumpulkan dana.
‘’Setelah Simon Milward meninggal dunia, 2008 program YKS didukung oleh Motorcycle Outreach (MoR) yang berpusat di Inggris. MoR didirikan untuk mengenang, meneruskan visi Simon, memberikan dukungan terhadap program Ambulans Motor yang dimulai 2002. Kini YKS lewat program ini masih didukung MoR di Inggris,’’ kisahnya.
Suami dari Yosefina Oeng ini menerangkan YKS juga mendapat dukungan dana dari berbagai organisasi penggemar motor di luar negeri yang diberikan melalui MoR. Beberapa di antaranya adalah Forum Tiger 8000, Overland Magazine.
Di awal program YKS mendapat bantuan dari Abate of Alaska, Abate of Ilionis, Abate of Indiana, Suburban Captain Ride dan Raid Aid yang didonasikan melalui Millennium Rider yang dikelola Simon Milward.
‘’Dukungan dalam negeri dari Astra Internasional, Shell Indonesia, AusAid melalui program AIPMNH, Yahama dan tahun 2019 dari Kedutaan Jepang,’’ tambah Mansetus.
Butuh dukungan
Dari 19 kecamatan di Flores Timur, armada motor ambulans baru hadir di lima kecamatan. Itu pun kalau satu kecamatan paling banyak mendapat tiga (3) unit motor. Jumlah ini tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang menggunakan jasa transportasi itu dan luasnya wilayah jangkauan, sebab ketika mengalami kondisi kesehatan darurat mereka harus dilayani petugas kesehatan setempat.
“Untuk itu lembaga ini memang membutuhkan dukungan dari pihak mana pun untuk menekan jumlah kematian ibu dan anak,’’ kata lulusan Fakultas Hukum Undana , Kupang, NTT.
Baca Juga: Bayi Tewas Kesedak Pisang: Salah Siapa?
Menurutnya jika armada motor ambulans ditambah maka semakin banyak pula warga yang mendapat pertolongan terlebih saat melahirkan anak atau kendala kesehatan yang berkaitan ibu dan anak. Maka lembaga ini memang membutuhkan uluran tangan dari pihak manapun yang berkehendak baik guna mengatasi problem tingginya jumlah ibu anak yang meninggal dunia di Flores Timur.
Lewat program motor ambulans, YKS mengoperasikan 15 unit motor dan tiga (3) unit mobil ambulans. Dari 15 unit motor, 3 unit motor beroperasi di Kecamatan Solor Barat, 3 unit motor di Kecamatan Wotan Ulumado (Solor), 2 unit motor di Kec. Adonara Tengah, 3 unit motor beroperasi di Kecamatan Adonara Barat, 1 unit motor di Kecamatan Lewolema sedangkan 3 unit lainnya digunakan staf untuk kegiatan monitoring program.
Sementara itu untuk 3 mobil ambulans ditempatkan dan beroperasi di 3 puskesmas yakni Puskesmas Lite, Puskesmas Baniona dan Waiwadan di wilayah Adonara.
Foto Mansetus Kalimantan Balawala diambil dari facebook.
[…] Baca Juga: Motor Ambulans, Penyelamat Nyawa Ibu dan “Buah Hati” […]
[…] Baca Juga: Motor Ambulans, Penyelamat Nyawa Ibu dan “Buah Hati” […]