Nadiem Makarim Patenkan Pembelajaran Jarak Jauh dalam Era Covid-19

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Pendidikan jarak jauh (distance education) adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya.

Pembelajaran elektronik (e-learning) atau pembelajaran daring (online) merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh yang secara khusus menggabungkan teknologi elektronika dan teknologi berbasis internet.

Pendaftaran Online Link Berikut :dan SMK Surya Mandala  – Untuk Informasi lengkap –> : Sekolah Surya Mandala

Kemajuan yang terjadi dalam dunia teknologi komunikasi dan informasi memunculkan peluang maupun tantangan baru dalam dunia pendidikan. Peluang baru yang muncul termasuk akses yang lebih luas terhadap konten multimedia yang lebih kaya, dan berkembangnya metode pembelajaran baru yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu.

Di sisi lain kemajuan teknologi dengan beragam inovasi digital yang terus berkembang juga menghadirkan tantangan baru bagi penyelenggara pendidikan untuk terus menyesuaikan infrastruktur pendidikan dengan teknologi baru tersebut

Secara legal formal, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 109/2013 Pasal 2, menyebutkan bahwa tujuan PJJ adalah untuk memberikan layanan pendidikan tinggi kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka, dan memperluas akses serta mempermudah layanan pendidikan tinggi dalam pembelajaran.

Baca Juga :Nadiem Makarim ; Kepala Sekolah Akan Jadi Fondasi Perubahan Pendidikan

Dengan begitu dapat diartikan bahwa PJJ adalah suatu sistem pendidikan yang memiliki karakteristik terbuka, belajar mandiri, dan belajar tuntas dengan memanfaatkan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) dan/atau menggunakan teknologi lainnya, dan/atau berbentuk pembelajaran terpadu.

Pendidikan jarak jauh bukan metode baru dalam sistem pendidikan. Metode pembelajaran ini telah digunakan di Amerika Serikat sejak tahun 1892 ketika Universitas Chicago meluncurkan program pembelajaran jarak jauh pertamanya untuk tingkat pendidikan tinggi.

Metode pembelajaran jarak jauh terus berkembang dengan menggunakan beragam teknologi komunikasi dan informasi termasuk radio, televisi, satelit, dan internet. Meluasnya penggunaan internet oleh publik di berbagai negara pada tahun 1996 menjadi suatu fenomena yang berkembang dan diikuti oleh kemunculan beragam konten digital di dalamnya.

Pada tahun yang sama, John Bourne mengembangkan Asychronous Learning Network Web yang merujuk kepada kemampuan untuk memberikan pendidikan kapan saja dan di mana saja melalui internet.

Pandemi Virus Corona atau covid-19 yang belum selesai  membuat proses Pembelajaran Jarak Jauh jadi satu-satunya opsi. Mendikbud Nadiem Makarim pun menyebut, Pembelajaran Jarak Jauh tetap akan diberlakukan meski pandemi covid-19 berakhir.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, metode Pembelajaran Jarak Jauh nantinya bisa diterapkan permanen seusai pandemi covid-19.

Menurut analisis Kemendikbud, pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar akan menjadi hal yang mendasar. Menurut Nadiem, hal ini terbukti dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh selama pandemi covid-19.

Ia menilai, para guru dan orangtua akhirnya mencoba beradaptasi dan bereksperimen memanfaatkan teknologi untuk kegiatan belajar.

“Walau sekarang kita semua kesulitan beradaptasi dalam PJJ, tapi belum pernah dalam sejarah Indonesia kita melihat jumlah guru dan kepala sekolah yang bereksperimen, dan orangtua juga bereksperimen beradaptasi dengan teknologi,” ucapnya.

Bagi para pengajar, dalam menerapkan pembelajaran jarak jauh, diusahakan tidak selalu memberi tugas-tugas yang bertumpuk, setiap hari pada setiap mata pelajaran.

Baca Juga : Menuju Pembelajaran Daring yang Lebih Bermakna dan Esensial

Demikian juga dengan kehadiran yang dipantau dari keaktifan daring atau tidak. Tentu konsep daring seperti ini yang menjadi beban peserta didik, karena tujuan pendidikan jarak jauh adalah memberi kemudahan belajar.

Inilah tantangan yang dihadapi PJJ. Oleh karena itu, pada saat belajar dari rumah dengan sistem jarak jauh yang sedang berlangsung seperti sekarang, dapat menjadi bahan evaluasi tentang efektivitas PJJ.

Sehingga, pada akhirnya akan mendapatkan formula yang tepat untuk mengaplikasikannya pada masa yang akan datang.

Namun, di balik tantangan tersebut, ada beberapa praktik baik yang bisa diambil dari pembelajaran jarak jauh, yakni

1) Peserta didik lebih fokus belajar. Sebab di rumah sendiri tanpa adanya gangguan dari yang lainnya. 2) Tidak mudah kelelahan. Sebab tanpa mengeluarkan tenaga untuk perjalanan dari rumah ke tempat belajar.

3) Lebih hemat biaya. Karena tidak mengeluarkan ongkos untuk transport, jajan, print, dan foto copy. 4) Merdeka menentukan waktu belajar, kecuali pada jadwal yang sudah ditentukan. Belajar lebih rileks,  dan tentunya anak menjadi kreatif.

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis. / Foto : theconversation.com

Sebarkan Artikel Ini:

4
Leave a Reply

avatar
4 Discussion threads
0 Thread replies
0 Pengikut
 
Most reacted comment
Hottest comment thread
0 Comment authors
Recent comment authors
  Subscribe  
newest oldest most voted
Notify of
trackback

[…] Baca Juga: Nadiem Makarim Patenkan Pembelajaran Jarak Jauh dalam Era Covid-19 […]

trackback

[…] Baca Juga : Nadiem Makarim Patenkan Pembelajaran Jarak Jauh dalam Era Covid-19 […]

trackback

[…] Baca Juga : Nadiem Makarim Patenkan Pembelajaran Jarak Jauh dalam Era Covid-19 […]

trackback

[…] Baca Juga : Nadiem Makarim Patenkan Pembelajaran Jarak Jauh dalam Era Covid-19 […]