Eposdigi.com – Mulai Senin (27/02/2023) hari ini, Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan kebijakan masuk sekolah jam 05.00 waktu setempat untuk jenjang SMA. Total ada 10 Sekolah tingkat SMA di Kota Kupang yang mulai menerapkan kebijakan ini.
Pemerintah NTT melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengungkapkan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari upaya restorasi pendidikan di NTT.
Kebijakan ini bertujuan untuk melatih karakter dan disiplin anak sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) supaya memulai beraktifitas di pagi hari. Dengan demikian kebijakan ini diharapkan dapat menjadikan manusia NTT berkualitas, berkarakter dan berdisiplin tinggi.
“Ini inovasi baru yang kita lakukan pertama di Indonesia untuk restorasi wajah pendidikan di NTT secara total, demi NTT yang bangkit menuju sejahtera,” kata Linus Lusi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT (victorynews.id, 27/02/2023).
Baca Juga:
Gaya Gubernur NTT Memimpin dan Tantangan Kepemimpinan era Industri 4.0
Selain itu Linus juga menjelaskan bahwa, kebijakan ini akan memicu juga geliat ekonomi di Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi NTT.
“Karena para pedagang nasi kuning atau warung sudah bisa beroperasi sejak dini hari,” terang Linus lebih lanjut seperti dikutip oleh victorynews.id.
Inovasi ini menarik. Setidaknya karena ini pertama kali di Indonesia sehingga masih sulit membuat perbandingan dengan daerah lain, atau sekolah di daerah lain yang juga mewajibkan para peserta didiknya masuk sekolah jam 5 pagi.
Walaupun oleh Pemerintah Provinsi NTT, kebijakan ini mengacu pada praktek di sekolah-sekolah Katolik berasrama dan/atau pesantren-pesantren yang anak didiknya sudah mulai beraktifitas sejak pagi buta.
Karena ini menarik, maka saya kemudian mencoba mencari perbandingannya dengan praktek jam sekolah di negara lain di dunia. Dari hasil pencarian daring, saya menemukan bahwa ada banyak Negara yang jam sekolahnya singkat.
Pilihannya adalah Finlandia yang reputasi pendidikannya selalu menjadi kiblat kualitas sistem sekolah di dunia. Finlandia menjadi salah satu negara dengan durasi jam sekolah tersingkat. Masuk pukul 9 Pagi, dan selesai pukul 1 siang.
Baca Juga:
Menerjemahkan Wacana Gubernur NTT soal Calon Sarjana Peternakan Harus Punya 25 ekor Sapi
Dari Finlandia kita ke Asia. Tepatnya di Jepang. Di Negeri Matahari Terbit ini jam sekolah dimulai jam 9 pagi hari hingga jam 4 sore. Selanjutnya dari jepang kita melihat Singapura. Di Negara pulau tetangga kita ini, anak-anak didik mulai sekolah jam 8.30 pagi, dan pulang jam 16.30 sore hari.
Tiga negara yang disebut di atas sedikit memberi kita gambaran bahwa pendidikan di negara-negara tersebut bisa menjadi referensi. Satu bertaraf internasional, Jepang bisa mewakili Asia sedangkan Singapura dapat dikatakan mewakili ASEAN dalam kuatitas pendidikan mereka.
Apakah kebijakan pemerintah NTT tidak lebih baik dari sistem pendidikan atau minimal jam sekolah dan pengaruhnya kepada kualitas pendidikan secara keseluruhan? Belum tentu. Kita belum memiliki cukup pembanding untuk menilai kebijakan ini.
Saya lalu kemudian mengecek secara daring, bagaimana siklus biologis tubuh manusia, sesuai jam, sekedar untuk menguji nalar saya sendiri, bukan nalar pemilik kebijakan, mengenai jam masuk sekolah.
Dari laman aidohealth (aido.id, 14/02/2022) bahwa jam yang paling baik untuk melakukan aktifitas apapun, termasuk belajar adalah antara pukul 09.00 pagi hingga pukul 12 siang.
Baca Juga:
Ini pun belum cukup menurut saya sebagai bahan untuk menilai inovasi bidang pendidikan Pemerintah Provinsi NTT ini. Saya kemudian mencari lagi hal lainnya, sekali lagi untuk menguji nalar saya sendiri, bukan nalar pemilik kebijakan – tentu saja.
Bahwa sangat dianjurkan untuk sarapan sebelum beraktivitas. Terutama untuk anak-anak usia sekolah. Tubuh memerlukan sumber energy yang besar untuk diajak bekerja keras untuk proses berpikir, menalar dan membuat keputusan. Karena itu sarapan bagi anak sekolah adalah wajib hukumnya.
Dari beberapa media daring yang saya telusuri untuk tulisan ini, saya belum menemukan informasi mengenai sarapan anak-anak tingkat SMA di mana kebijakan ini berlaku.
Apakah mereka akan sarapan di rumah masing-masing sebelum sekolah, atau mereka akan sarapan di sekolah. Ketersediaan informasi ini tentu akan menjawab rasa penasaran saya.
Sebab, depoedu.com (21/10/2021) menulis, sesuai jam biologis tubuh waktu ideal untuk sarapan adalah pada jam 07.00 hingga jam 09.00 hari.
Pencarian daring dalam rangka tulisan ini masih belum bisa mencerna hingga tuntas filosofi pendidikan apa yang menjadi latar belakang inovasi yang diklaim sebagai yang pertama di Indonesia ini.
Baca Juga:
NTT Masuk 5 Besar Provinsi dengan Penduduk Miskin Terbanyak, namun Nomor 1 dalam Persentase
Karenanya saya sangat penasaran akademisi siapa yang menjadi ‘pembisik’ hingga kebijakan seperti ini menjadi salah satu alternatif membangun Sumber Daya Manusia NTT.
Namun saya memaksa diri optimis bahwa rekor tiga besar provinsi termiskin di Indonesia yang masih dipertahankan NTT saat ini, bisa segera pecah sebagai akibat langsung dari inovasi ini.
Pada berita dengan judul “Buset, Ratusan Ribu Anak di NTT Putus Sekolah”, Liputan6.com (8/11/2019) menerangkan bahwa Foto ini adalah kondisi bangunan SMK Negeri Batu Putih, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Leave a Reply