Siapa Saja yang Pernah Menjadi Menteri Termuda?

Internasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Setelah koalisi yang terdiri dari Partai Moderat, Partai Demokrat, Partai Kristen Demokrat, dan Partai Liberal menang tipis dalam pemilu dengan meraih 176 dari 349 kursi di parlemen, pemimpin Partai Moderat Ulf Kristersson sebagai pemimpin koalisi, mulai membentuk kabinetnya.

Salah satu orang yang ditunjuk  menjadi Menteri adalah Romina Poumoktari. Ia ditunjuk menjadi menteri untuk memimpin Kementerian Iklim dan Lingkungan. Romina adalah menteri termuda berusia 25 tahun di kabinet yang baru dibentuk tersebut.

Sebagai menteri termuda, ia akan mengelola departemen yang penting saat ini, karena mengelola issue yang menjadi perhatian dunia, yakni Kementerian Iklim dan Lingkungan. Oleh karena itu ia merasa terhormat, penting, dan besar.

Baca Juga:

Menteri Bahlil: “Hati-hati, nilai nggak menjamin”

“Ketika saya mencalonkan diri untuk jabatan ini, saya menjelaskan bahwa sebagai orang muda saya menginginkan pergeseran kekuasaan, dan itu terjadi,” kata Romina, seperti dilansir pada laman VOA.

Romina menjadi bagian dari koalisi pemerintahan yang beranggotakan 24 menteri yang terdiri dari 13 laki-laki dan 11 perempuan, dan menjadi menteri yang termuda dalam sejarah Swedia.

Usia 26 tahun sudah menjadi menteri? Usia yang masih sangat muda. Saya kemudian tergerak untuk mencari tahu, apakah Romina yang termuda ketika terpilih menjadi menteri?

Ternyata dalam pencarian saya menemukan, selain Romina ada lagi menteri yang bahkan jauh lebih muda ketika ditunjuk menjadi menteri.

Dia adalah Shamma Al Mazrui. Wanita cerdas ini ditunjuk menjadi Menteri Urusan Kepemudaan Uni Emirat Arab (UEA) pada tahun 2016, di usia 22 tahun. Usia yang masih sangat belia.

Shanna Al Mazrui – menjadi Menteri Urusan Kepemudaan Uni Emirat Arab (UEA) pada tahun 2016, di usia 22 tahun / Foto : grid.id

Shamma adalah aktivis sejak masa sekolah menengah, Sarjana Ekonomi dari New York University, dan lulus Program Magister Kebijakan Publik, dari Oxford University.

Tapi bukan hanya di Swedia dan UEA saja pernah lahir pemimpin muda seperti Romina dan Shamma, di Indonesia pun pernah lahir pemimpin muda.

Dia adalah Supriyadi. Supriyadi diangkat oleh Presiden Soekarno menjadi Menteri Keamanan Rakyat pada saat kabinet baru dibentuk tahun 1945 dengan 17 menteri. Waktu itu Supriyadi berusia 23 tahun. Supriyadi adalah pemimpin pemberontakan tentara PETA di Madiun.

Supriyadi saat itu berusia 23 tahun menjadi Menteri Keamanan Rakyat / Forto : kompas.com

Meskipun ia ditunjuk oleh Presiden Soekarno, namun seperti disampaikan oleh Sejarahwan Bibit Sapto, Supriyadi tidak pernah hadir di tengah para menteri.

Oleh karena itu, pada tanggal 20 Oktober 1945, Presiden Soekarno mengangkat Sulyadikusumo sebagai Menteri Keamanan Rakyat ad interim, sebelum Supriyadi hadir.

Baca Juga:

Bukan Jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Ini Tugas Utama Nadiem Makarim

Pengangkatan anak muda menjadi menteri, selain menggambarkan visi dan keberanian pemimpin, tetapi juga menggambarkan kematangan sang anak muda. Dan kematangan tersebut menggambarkan gemblengen yang dilalui.

Baik gemblengan melalui lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan, maupun partai politik.

Kita merindukan kehadiran pemimpin yang visioner dan berani, juga lembaga pengkaderan ormas, dan partai politik yang sungguh-sungguh menggembleng anak muda menjadi tokoh yang matang dan siap mengambil alih tongkat estafet kepemimpinan negeri ini.

Foto : Romina Poumoktari / we deamin

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of