Perempuan Juga Berhak Mengenyam Pendidikan Tinggi

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Dalam forum Young On Top National Conference, Maudy Ayunda cerita pengalamannya  dipertanyakan ketika hendak mengambil master, setelah lulus S1. Kata mereka, apa manfaatnya pendidikan tinggi jika akhirnya sebagai perempuan sulit mencari suami, atau akhirnya menjadi istri dan hanya dirumah.

Menurut Maudy, persepsi itu berkembang di masyarakat dan membuat banyak perempuan menjadi tidak nyaman. Namun Maudy yakin bahwa tidak ada pendidikan yang buang-buang waktu meskipun akhirnya perempuan yang berpendidikan tinggi tersebut memutuskan untuk hanya menjadi Ibu Rumah Tangga. 

Keyakinan itu ia dasarkan pada kenyataan bahwa pendidikan itu memberdayakan manusia. Menurutnya jika perempuan yang adalah separuh dari populasi dunia, karena berpendidikan tinggi maka akan berdampak besar bagi komunitasnya, baik ketika memutuskan untuk berkeluarga maupun untuk berkarier. 

Baca juga : 

Mengerikan! Setiap Jam ada Lima Perempuan Terbunuh Oleh Orang Terdekatnya.

Lanjut Maudy, meskipun seorang perempuan berpendidikan tinggi memutuskan untuk berkeluarga, kehadirannya di keluarga akan berdampak pada karier suaminya, dan pada pertumbuhan anak-anaknya, bahkan secara luar biasa. 

Semua laki-laki sukses mengakui peran istri, apalagi peran tersebut berasal dari seorang perempuan dengan wawasan yang luas karena mengenyam pendidikan yang tinggi. Laki-laki yang mendapat dukungan dari perempuan seperti itu pasti mengalami perkembangan yang luar biasa. 

Lebih dari itu, anak-anak yang dididik dan diasuh oleh ibu yang memiliki wawasan luas karena berpendidikan tinggi akan mengasuh dan mendidik anak dengan baik. Ibu yang mendidik anak dengan baik, sama dengan mendidik anak dua generasi. Kenapa dua generasi?

Karena cara mendidik tersebut akan digunakan oleh anak  untuk mendidik anaknya kelak. Kan, pada dasarnya hampir semua orang tua, dalam mendidik anaknya, meniru cara orang tua dalam mendidiknya. Itu kalau perempuan yang berpendidikan tinggi itu, memutuskan hanya menjadi ibu rumah tangga,  

Baca juga : 

Gunung, Perempuan dan Ata Diken Lamaholot

Namun jika ia memutuskan untuk berkarier, kata Maudy, perempuan yang berpendidikan akan sangat berdampak dalam perekonomian dunia. Lebih dari itu, banyak perempuan sukses dalam kariernya, bahkan sekaligus sukses menjadi istri. 

Selain itu, Maudy juga mengingatkan bahwa, pada dasarnya pendidikan adalah salah satu hak asasi manusia, Baik laki-laki maupun perempuan berhak mengembangkan diri menjadi versi terbaik dari diri sendiri. 

Maudy menegaskan bahwa pendidikan adalah cara memberdayakan diri, meningkatkan martabat sebagai manusia, perempuan atau laki-laki di luar untuk memainkan peran kita agar mandiri dan berguna di masyarakat. Jadi tidak ada, pendidikan perempuan, sebagai bauang-buang waktu. 

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto: bogordaily.net

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of