Eposdigi.com – Nama Gracia Billy Yosaphat Y. Mambrasar, sudah tidak asing lagi bagi publik tanah air. Ini lantaran anak muda usia 31 tahun ini, telah meraih banyak prestasi. Diantaranya ia ditunjuk menjadi staf khusus milenial presiden Joko Widodo pada November 2019 yang lalu.
Billy adalah lulusan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung. Selain itu, ia pun kemudian memperoleh gelar master dalam bidang Administrasi Bisnis dari The Australian National University.
Tidak hanya itu, gelar master yang kedua pun sedang diselesaikan Billy dari Said Business School, Universitas Oxford, Inggris. Biaya pendidikan sejak menempuh program S1 hingga memperoleh master ia peroleh melalui program beasiswa.
Baca Juga: Harvard University, Tolak Calon Mahasiswa karena Komentar Rasis di Media Sosial
Awal bulan Juli ini, ia diterima untuk melanjutkan program S3 pada Harvard University, setelah ia mengajukan lamaran yang kedua kali. Pada lamaran pertama, Billy ditolak karena kemampuan Bahasa Inggrisnya yang menurut nya belum memenuhi standar.
“Sebenarnya ini lamaran kedua. Lamaran pertama saya ditolak karena untuk mencapai nilai tes IELTS, standarisasi ujian kemahiran Bahasa Inggris dengan nilai minimal 7 bagi anak Indonesia tidaklah mudah”, uajr Bill seperti dilansir oleh VOA.
Nampaknya menurut Billy, ia baru diterima pada lamaran kedua karena pengalaman dan rekam jejaknya dalam kewirausahaan sosial. Billy adalah pendiri Yayasan Kitong Bisa yang bergerak dalam bidang pendidikan, bagi anak-anak kurang mampu.
Baca Juga : Meet Vira, Mahasiswi Indonesia di Prancis “What did You Do During Lockdown?”*
Dengan diterima melanjutkan studi dalam study Pembangunan Manusia di Harvard University, maka Billy mencatatkan diri sebagai pemuda Papua pertama yang meenempuh pendidikan di Universitas bergengsi tersebut.
Bagi Billy dapat menuntut ilmu di Harvard University sebagai kebanggaan tersendiri karena Harvard dikenal sebagai kampusnya presiden Amerika. Karena sedikitnya ada delapan presiden Amerika yang merupakan lulusan dari Harvard University. Mereka adalah John Adams, John F. Kennedy, F.D Roosevelt, George W. Bush, dan Barack Obama.
Bagi Billy, keberhasilan mengenyam pendidikan di Harvard adalah perjuangan yang luar biasa yang patut disyukuri karena ia berasal dari keluarga miskin. Bapaknya seorang guru honorer, sedangkan Ibunya ikut menopang hidup keluarga dengan berjualan kue keliling.
Baca Juga: Kisah Inspiratif dari Mbah Pon, Penjual Gudeg yang menyekolahkan 5 anaknya Hingga Sarjana
Billy dan saudara-saudaranya pun membantu Ibunya berjualan kue keliling. Kebiasaan ini bahkan masih ia lakukan, ketika ia berkuliah di ITB. Selain berjualan kue, ia pun ngamen di kafe dan menyanyi di acara pernikahan untuk dapat bertahan hidup.
Dengan diterimanya Billy pada program doktor di Harvard University maka tercapailah cita-cita untuk sekolah setinggi-tingginya yang ia pupuk sejak masih kanak-kanak.
Saat ini, Billly masih fokus menyelesaikan program masternya di Oxford Inggris, sambil terus dapat bekerja sebagai staf khusus Jokowi. Baru tahun depan ia lebih fokus menyelesaikan program doktornya di Harvard. Tahun ini perkuliahan memang sudah dimulai namun, masih dilakukan secara daring sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Kita mengucapkan proficiat bagi pencapaian Billy. Teruslah bekerja keras, dan tetap menjadi inspirasi bagi kita semua. Mudah-mudahan ada karya besar sedang menunggumu, karena kamu akan manjadi alumni dari sebuah universitas, kampus dari para presiden.
(Tulisan ini sebelumnya tayang depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto : katadata.co.id)
[…] Baca Juga : Billy Mambrasar Pemuda Papua Pertama yang Menjadi Mahasiswa Harvard University […]
[…] Baca Juga : Billy Mambrasar Pemuda Papua Pertama Yang Menjadi Mahasiswa Harvard University […]
[…] Baca Juga: Billy Mambrasar Pemuda Papua Pertama yang Menjadi Mahasiswa Harvard University […]