Urgensi Pendidikan Mitigasi Bencana bagi Anak Usia Dini (PAUD)

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Indonesia adalah salah satu negara yang rawan bencana. Dalam setahun, berbagai bencana melanda negeri, yang kedatangannya sering mengejutkan, masyarakat umumnya tidak siap meskipun situasinya tidak asing. Ketidaksiapan ini umumnya menimbulkan banyak korban, termasuk dari kalangan anak-anak.

Berdasarkan hal ini, disimpulkan bahwa memberikan edukasi mitigasi bencana perlu dilakukan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi bencana, yang pada akhirnya akan meminimalkan jumlah korban, khususnya pada anak usia dini.

Pengenalan mitigasi gempa pada Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan   untuk mengenalkan pembelajaran mengenai bumi pada anak.

Baca Juga:

Soal Mitigasi Bencana: Jepang lakukan ini, Bagaimana dengan Kita?

Mitigasi adalah upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk meminimalkan risiko bencana dengan menciptakan pembangunan atau peraturan baru sebagai pencegahan dini.

Sejatinya kesiapsiagaan bencana merupakan salah satu topik penting di Satuan PAUD. Pendidikan kebencanaan di Satuan PAUD, termasuk tentang gempa bumi  harus dilakukan secara sederhana dan sesuai usia anak agar mudah dipahami.

Berikut langkah yang bisa dilakukan  sekolah bagi  pendidikan anak usia dini  pada gempa bumi .

  1. Mengenalkan Konsep Dasar Gempa Bumi

Gempa bumi terjadi karena pgesekan antar lempeng tektonik yang berada di bawah permukaan bumi. Dampak dari pergesekan itu menimbulkan energi luar biasa dan menimbulkan goncangan di permukaan, dan seringkali menimbulkan kerusakan. Jelaskan hal ini dengan deskripsi yang sederhana.

Baca Juga:

Gempa Cianjur dan Masa Depan Pendidikan Sadar Bencana Kita

  1. Mengenalkan bunyi tanda peringatan gempa bumi

Masyarakat di tingkat RT, RW, dan Desa biasanya memiliki kesepakatan untuk menggunakan bunyi-bunyian seperti kentongan sebagai peringatan bencana. Anak PAUD bisa mengenalkan anak pada tanda peringatan bencana yang disepakati di lingkungan tersebut.

Selain kentongan, tanda peringatan bencana bisa juga berupa pengumuman melalui pengeras suara di masjid atau balai desa.

  1. Berlindung ke tempat lapang

Anak PAUD dapat mengenalkan efek gempa bumi pada lingkungan. Gempa bumi menimbulkan getaran besar sehingga bisa merobohohkan bangunan dan pepohonan. Maka dari itu, ajak anak berdiskusi bagaimana cara agar terhindar dari bahaya tersebut.

  1. Berlindung di bawah meja

Pada situasi tertentu, gempa bumi terjadi begitu cepat dan membuat kita sulit untuk keluar dari bangunan. Guru perlu mengenalkan pada anak cara melindungi diri jika tidak bisa ke luar bangunan saat gempa.

Baca juga : 

Membidik Target Pendidikan Kebencanaan

Hal itu bisa dilakukan dengan berlindung di bawah meja dengan mengutamakan perlindungan pada bagian kepala, leher, dan dada.

Pendidikan mitigasi bencana sangat penting dilakukan sejak dini. Hal tersebut menjadi peluang tugas besar bagi pemerintah Indonesia dan para pendidik untuk mengembangkan pembelajaran mitigasi bencana anak usia dini.

Mitigasi bencana sangat dianjurkan pada pendidikan anak usia dini. Anak-anak perlu dikenalkan faktor-faktor penyebab terjadinya bencana agar mereka tahu penyebab Indonesia sebagai daerah rawan bencana. Selanjutnya dilakukan antisipasi untuk mengurangi dampak bencana.

Pendidikan merupakan bagian penting dari pengurangan resiko bencana. Pendidikan mitigasi bencana terdiri dari tindakan pencegahan dengan lebih menekankan pada membangun suasana ketika bencana terjadi.

Anak-anak diharapkan tidak takut atau panik, tetapi mereka belajar untuk tenang dan ikuti petunjuk keselamatan

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com / Foto: lpm.amikom.ac.id

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of