Mengenal Tahapan Perkembangan Karakter Anak Berdasarkan Usia

Opini
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Karakter bangsa merupakan aspek penting dari sumber daya manusia (SDM), karena kualitas  karakter  bangsa  menentukan  kemajuan  suatu  bangsa.  Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini.

Kelompok anak usia dini merupakan kelompok yang sangat strategis dan efektif dalam pembinaan dan pembentukan karakter, hal ini harus menjadi kesadaran kolektif dari seluruh elemen bangsa ini.

Pembentukan karakter anak harus dimulai sejak usia dini. Tujuan pembentukan karakter sejak usia dini adalah untuk membentuk kepribadian anak yang baik sehingga kelak ketika sudah dewasa menjadi pribadi yang baik dan berakhlak mulia, yang dapat memberikan manfaat kepada sesama manusia dan lingkungannya.

Baca Juga:

Empat Cara Membentuk Karakter Anak Sejak Dini

Setiap anak memiliki tahap pertumbuhan yang berbeda-beda, demikian juga dalam pembentukan karakter anak. Pada umumnya, karakter anak mulai tampak saat anak-anak menginjak usia tertentu.

Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh faktor genetika (gen yang diturunkan orang tua), serta peristiwa-peristiwa yang terjadi selama kehidupan prenatal. Meski begitu, peran eksternal juga berpengaruh pada perkembangan anak.

Misalnya, lingkungan keluarga, faktor sosial, ekonomi, dan budaya.  Dengan demikian, tumbuh kembang berhubungan langsung dengan gizi anak, kesejahteraan, pola pengasuhan, pendidikan, serta interaksi mereka dengan teman sebayanya.

  1. Usia 0-1 Tahun: Merespons Orang Lain

Sejak awal dilahirkan, bayi  sebenarnya sudah memiliki kemampuan motorik kasar yaitu mampu menggerakkan kaki dan tangannya secara bersamaan.

Baca juga :

Pramuka dan Pembentukan Karakter

Menginjak usia bayi 4 minggu atau 1 bulan, perkembangan si kecil tampak dengan mulai belajar mengangkat kepalanya sekitar 45 derajat.

Sampai akhirnya di usia bayi 1 bulan 3 minggu, ia sudah lebih handal untuk mengangkat kepalanya 45 derajat. Perkembangan kemampuan bayi yang satu ini terus membaik, sehingga kemudian mampu mengangkat kepala 90 derajat di usia bayi 2 bulan 3 minggu.

Satu minggu setelahnya, yakni di usia bayi 3 bulan atau 12 minggu, Anda akan menyaksikan si kecil bisa duduk. Namun, ia masih membutuhkan sandaran dari bantal atau tangan Anda untuk membantu menopang tubuhnya.

Meskipun mereka masih sangat kecil, bayi di usia tersebut sudah menunjukkan sifatnya dalam merespons suatu objek. Apakah respons yang ditunjukkan sangat aktif atau sedikit pasif merupakan gambaran dari karakter tersebut.

Baca Juga:

Bagaimana Seharusnya Orang Tua Berperilaku di Depan Anak

Mereka juga masih sangat bergantung pada orang lain dan senang saat bertatap muka, disentuh, digendong, diajak bercanda, diajak berbicara dan diajak bermain.

  1. Usia 1-2 Tahun: Eksplorasi Hal Baru dan Mengembangkan Rasa Ingin Tahu

Anak pada usia 1-2 tahun, mengalami perkembangan motoriknya yang semakin baik, yang ditandai dengan berbagai kemampuan gerak, baik tangan maupun kakinya.

Pada usia 18 bulan, umumnya seorang anak mulai bisa berlari tanpa terjatuh, menaiki anak tangga, dan memainkan jari jarinya dengan terampil. Karakter anak yang sangat ingin tahu banyak hal umumnya terbentuk di usia 1 – 2 tahun.

Rasa ingin tahunya akan membuat dia menemukan hal-hal baru dan bereksplorasi dengan lingkungannya. Biasanya mereka membutuhkan alat atau tempat untuk mengembangkan keingintahuannya tersebut.

Baca juga : 

Manfaat Dongeng bagi Perkembangan Kepribadian Anak

Dalam menilai sesuatu, anak akan lebih meyakini apa yang mereka lihat dan bukan secara logika. Karena itu, dampingi anak-anak saat menonton televisi. Orang tua juga perlu memberikan contoh sikap yang baik demi membentuk karakter anak yang baik pula.

  1. Usia 2-3 Tahun: Menunjukkan Ego, Kemauan dan Cara Pandang Sendiri

Anak sangat aktif dan senang mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya. Eksplorasi inilah yang menjadi kunci proses belajar yang sangat efektif. Anak mulai belajar mengembangkan kemampuan berbahasa, yaitu dengan berceloteh.

Orang tua tidak perlu heran saat si kecil tiba-tiba mulai menunjukkan egonya serta punya kemauan dan cara pandang sendiri terhadap suatu hal.

Contohnya, saat hendak bepergian, mereka tiba-tiba membuka lemari pakaian dan memilih sendiri baju yang ingin dipakai saat itu. Atau, memilih tas dan sepatu yang diinginkan saat berbelanja di mal.

  1. Usia 3-5 Tahun:

Saat anak sudah memasuki usia 3 hingga 5 tahun, beberapa keterampilan seperti penamaan warna, menunjukkan rasa sayang, dan melompat dengan satu kaki sebagai patokan dari tahap pertumbuhan anak mulai ingin bermain dan bergaul dengan teman sebaya.

Baca Juga:

5 Dampak Buruk Sering Membentak dan Meneriaki Anak

Senang menjadi pusat perhatian biasanya menjadi salah satu karakter anak yang terbentuk di usia tersebut.

Dengan pengenalan terhadap tahap perkembangan karakter ini diharapkan orang tua dapat memberi perlakuan yang tepat terhadap setiap perubahan yang terjadi karena perkembangan tersebut. Dengan demikian karakter anak dapat bertumbuh dengan baik sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu,com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto:psychologymania.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of